Ada yang mengatakan beberapa orang prodi ku berat,orangnya sibuk-sibuk,dan sering pulang malam... iya betul apa yang di katakan orang,,, memang prodi ku banyak laporan .. belum laporan biologi dasar,fisika dasar dan kimia dasar.... sibuknya bukan main hehe kayak orang penting saja.. Aku mengalami sendiri ,, pernah aku stress..dan tipes ku kumat lagi gara-gara kecapean tapi jadi mahasiswa harus semangat dan tak boleh pantang menyerah . GO GO GO ... ini awal perjuangan ku biologi doakan aku ya abi umi semoga aku di sini bisa menjadi mahasiswa yang bereprestasi Amien... :)
skip to main |
skip to sidebar
Ikan giru
Ikan giru atau lebih dikenal dengan sebutan ikan badut adalah ikan dari anak suku Amphiprioninae dalam suku Pomacentridae. Ada dua puluh delapan spesies yang biasa dikenali, salah satunya adalah genus Premnas, sementara sisanya termasuk dalam genus Amphiprion. Mereka tersebar di lautan Pasifik, Laut Merah, lautan India, dan karang besar Australia.
Di alam bebas mereka bersimbiosis dengan anemon lautAnemon akan melindungi Ikan badut dari pemangsa dan Ikan badut akan membersihkan Anemon dengan memakan sisa - sisa makanan AnemonIkan badut berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman. Spesies terbesar mencapai panjang 18 cm, sementara yang terkecil hanya 6 cm.
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Spermatophyta Upadivisi:Angiospermae (tidak termasuk)udicots Kelas:Dicotyledonae (tidak termasuk) Asterids Ordo:Lamiales Famili:Lamiaceae Genus:Orthosiphon Spesies:O. aristatus Nama binomial Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. Sejarah Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Ciri-ciri Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter.[2] Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.[2] Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya,[2] ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm. Kegunaan secara empiris Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri Pertumbuhan Iklim •1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun. •2) Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun. •3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang. Media Tanam 1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik. 2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing. Ketinggian Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl. Hama dan penyakit Hama Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanaman kumis kucing. Hama yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun. Penyakit Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif. Gulma Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya Pengendalian hama/penyakit secara organic Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun demikian apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah: Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
Kesehatan ekosistem laut di dunia semakin memburuk bahkan lebih cepat dari yang diduga sebelumnya. Sebuah ulasan dari International Programme on the State of the Ocean (IPSO) memperingatkan bahwa lautan kini berhadapan dengan berbagai jenis ancaman. Lautan kian menghangat karena Klik perubahan iklim, menderita polusi, dan penangkapan ikan berlebih (overfishing). Selain itu, Klik sifat basa air laut juga kian terkikis karena terus menyerap karbondioksida. Laporan itu mengatakan: "Kita selalu memanfaatkan laut apa adanya. [Padahal] Laut telah melindungi kita dari dampak terburuk percepatan perubahan iklim dengan menyerap kelebihan karbondioksida dari atmosfer. "Sementara peningkatan suhu bumi mungkin mengalami perlambatan, laut terus menghangat. Untuk sebagian besar, bagaimanapun, masyarakat dan pembuat kebijakan gagal untuk mengenali - atau memilih untuk mengabaikan - parahnya situasi ini." Laporan ini juga mengatakan jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kepunahan massal yang pernah menimpa lautan di masa lalu. Terumbu karang, misalnya, kini hariu bertahan pada suhu laut yang lebih tinggi dan efek pengasaman. Sementara di lain sisi, dia juga dilemahkan oleh praktek-praktek buruk penangkapan ikan, polusi, endapan, dan ganggang beracun. Tindakan pencegahan IPSO, yang didanai oleh yayasan amal, mempublikasikan lima makalah berdasarkan lokakarya tahun 2011 dan 2012. Laporan tersebut menyerukan kepada para pemerintahan di dunia untuk menghentikan peningkatan CO2 pada 450ppm. Lebih tinggi dari itu, mereka mengatakan, akan menyebabkan pengasaman besar karena sebagian besar karbondioksida diserap ke laut. Mereka mendesak untuk dibuatnya manajemen perikanan yang lebih terfokus, dan penyusunan daftar prioritas untuk mengatasi pencemaran laut oleh bahan kimia. Mereka ingin pemerintah untuk menegosiasikan kesepakatan untuk perikanan yang berkelanjutan di lautan yang diawasi oleh sebuah lembaga pengawas global. Profesor Dan Laffoley dari IUCN mengatakan: "Apa yang tertulis dalam laporan terbaru ini jelas menunjukan bahwa: penundaan tindakan [pencegahan] akan meningkatkan biaya di masa depan dan menyebabkan kerugian yang lebih besar yang tidak bisa dibalikan lagi." "Laporan iklim PBB menegaskan bahwa laut tengah menanggung beban perubahan yang disebabkan oleh manusia. Temuan ini memberi kita alasan lebih untuk waspada -tetapi ini bisa juga digunakan untuk landasan rencana ke depan. Kita harus menggunakannya."
Sejarah 3 sosok patung Universitas Jember Tahun 2010 di Universitas Jember tepatnya di Ujung dobleway atau depan kantor pusat ada penghuni baru, yaitu 3 Sosok Patung berdiri tegap. Patunng siapa saja itu? Tentu saja tokoh pendiri Universitas Jember. Sempat ada revisi mengenai patung ini yang berkaitan dengan sejarah. Berikut ini sejarah yang saya ambil dari tulisan di Diambil dari Jawa Pos, Radar Jember, Senin, 04 Mei 2009. Tak banyak orang tahu, salah satu yang punya peran penting dalam pendirian Universitas Jember (Unej) yang dulunya bernama Universitas Tawang Alun (Unita) adalah Alm R. Soedjarwo. Saat Unita dirintis, dia menjabat sebagai Bupati Jember sekaligus merangkap sebagai Ketua DPRD Swatantra. Inilah penuturan Ir Suhardjo Widodo MS, putra keempat R. Soedjarwo yang juga menjadi saksi mata sejarah pendirian perguruan tinggi negeri di Jember.Winardi Nawa Putra, Jember.• Dalam konteks pembangunan Kabupaten Jember, Unej mempunyai peranan sangat strategis. Kampus yang terletak di Tegal Boto ini telah menjadi magnet luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Jember. Telah banyak lulusan Unej yang menjadi pengusaha besar dan tokoh nasional. Unej telah melahirkan generasi bangsa yang punya kualitas andal dan diperhitungkan hingga ke kancah internasional. Jumlah mahasiswa Unej sekarang ini lebih dari 20 ribu mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Tentu ini merupakan potensi ekonomi yang luar biasa dalam meningkatkan perputaran uang yang masuk ke Jember. Keberadaan Unej sekaligus memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Banyak usaha kos-kosan dan berbagai aktivitas usaha di sekitar kampus yang bermunculan. Tidak dapat dipungkiri, Unej memberikan wajah tersendiri bagi kota Jember sebagai salah satu kota pendidikan terpandang di Jawa Timur, selain Surabaya dan Malang. Saat-saat rintisan pendirian perguruan tinggi di Jember, salah satu yang tahu banyak adalah Ir Suhardjo Widodo MS. Dia adalah putra keempat alm R. Soedjarwo, mantan bupati Jember yang juga salah satu perintis berdirinya Unej. Menurut Suhardjo, periode cikal bakal pendirian Universitas Jember mulai tahun 1957-1964. “Ini diawali dengan munculnya gagasan tentang pentingnya suatu universitas di kota Jember. Tokoh yang mempunyai gagasan tersebut adalah dr R. Achmad, R. Th. Soengedi, dan M. Soerachman,” ujarnya. Ketiga tokoh tersebut akhirnya berhasil mendirikan Yayasan Tawang Alun. Tujuan pokok yayasan tersebut adalah mendirikan Universitas swasta Tawang Alun (Unita). Pada waktu, Unita berdiri baru memiliki sebuah fakultas, yakni Fakultas Hukum. “Pada masa itu, Unita belum mempunyai gedung, masih menempati Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jember dan Sekolah Menengah Pertama Katolik Putra Jember,” kisahnya. Memasuki tahun 1959, ujar pria kelahiran 21 Mei 1949 ini, tuntutan kepada Unita untuk terus berkembang semakin besar. Maka, atas permintaan warga Unita, pada 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita. “Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo menjabat sebagai Bupati Jember dan merangkap sebagai Ketua DPRD Swatantra,” ujarnya. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Ini mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas. Atas kenyataan itu, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. “Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan sekolah-sekolah yang lain,” ujar bapak berputra dua ini. Dia ingat betul, saat itu dia masih duduk di bangku SMP. Dengan usaha tersebut, lanjut dia, R. Soedjarwo di kalangan masyarakat terkenal sebagai Bupati Botol Kosong. Beberapa sekolah yang sempat dibantu pembangunannya oleh YPKD antara lain, Gedung SGA yang sekarang ditempati MAN II, gedung SMA I, SMEA, SKP yang sekarang ditempati SMPN 11 Jember, STM yang sekarang menjadi SMPN X , PGA, dan SPPMA. “Serta tidak kurang 50 gedung Sekolah Rakyat (SD) termasuk gedung Asrama Putri di Jalan PB Sudirman yang dibantu,” ujarnya. Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. “Dana tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian,” tambahnya. Seiring perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku. “Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau transportasi darat,” ujarnya. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jembatan tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo, ” ujarnya. Nah, awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. “Sidang DPRD pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi,” ujarnya. Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar diakui sebagai Universitas Negeri. “Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof Mr Iwa Kusumasumantri,” ujarnya. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962. Untuk menyongsong rencana tersebut, ujar suami EM Evi ini, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14-24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof Dr Ir Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan ke Universitas Brawidjaya Malang berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas negeri secepatnya. “Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri Jember,” paparnya. “Sejak Unita menjadi Universitas Negeri R. Soedjarwo tidak aktif dalam mengembangkan Universitas Jember,” ujarnya. Menurut Suhardjo, dalam perkembangan Universitas Jember hingga maju pesat dan menjadi besar hingga berskala nasional tidak lepas dari peran dua Rektor terakhir yaitu Prof Dr Kabul Santoso MS dan Dr Ir T Sutikto MSc. Tahun ini Universitas Jember akan berdies natalis ke-45. Melihat perjalanan Universitas Jember hingga maju pesat seperti ini, tak salah jika dalam dies natalis tersebut ada suatu apresiasi yang memadai bagi founding fathers Universitas Jember yang telah bersusah payah membangun pendidikan di Jember.
FKIP merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pengembangan SAINTEKS, yang menghasilkan Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. FKIP adalah institusi menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas. Hal ini ditunjukkan akan besar nya permintaan tenaga pendidik dari lulusan FKIP. Ini berakibat semakin besarnya animo masyarakat terhadap FKIP. Visi dan Misi Visi FKIP adalah menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) unggul dalam pengembangan SAINTEKS, penghasil Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. MISI FKIP : Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi. Melaksanakan penelitian yang mendukung peleksanaan pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan inovasi di bidang kependidikan. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung program bidang kependidikan. Mengembangkan sain, teknologi, dan seni yang mendukung pengembangan bidang kependidikan. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan stakeholders dan lembaga lain dalam dan luar negeri. Mengembangkan sistem pengelolaan fakultas yang akuntabel.
Jumat, 01 November 2013
Program Studi Pendidikan Biologi
Di sahkan
falah Rosyidah
di
15.17
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Prodi Biologi
Kamis, 31 Oktober 2013
PROFIL PRIBADI ADDIENI ZULFA KARIMAH
Di sahkan
falah Rosyidah
di
19.18
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Selasa, 22 Oktober 2013
Link ke Unej dan FKIP
Di sahkan
falah Rosyidah
di
03.44
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Wawancara bersama kakak nuri
Wawncara bersama kakak Nuri
kakak nuri adalah salah satu mahasiswi pendidikan biologi fakultas FKIP yang orangnya asyik dan baik. Pada saat aku wawancara orangnya enak, ramahm dan mudah tersenyum . aku pun tak sungkan menanyakan tentang sesuatu yang mengganjal di hati ku . Walaupun pertama aku tidak tahu orangnya .
Nasehat-nasehat pun di berikan oleh kakak seperti harus belajar yang rajin ya dek ? karena semester 1 yang menentukan nasib mu. oke kakak. :) oo iya ade entar ada prestensi yaitu ujian praktikum , dan itu di batasi waktunya harus berpindah-pindah tempat duduknya setelah berhasil mengerjakan soal . waahhh kelihatanya menakutkan namanya hidup harus berjuang tak boeh menyerrah . tak lupa kakak juga menjelaskan karakter para dosen seperti prof joko, bu kamalia dan bu sri
trimakasih ya kakak atas info nya :)
Di sahkan
falah Rosyidah
di
03.39
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Rabu, 16 Oktober 2013
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
International Seminar 2013 School Curriculum Selasa,14 Mei 2013 Bertempat di Gedung Soetardjo Universitas Jember acara Seminar International yang bertajuk " The Readiness of 2013 Indonesian Thailand Curriculum to Welcome ASEAN Plus Eight Community” diadakan sejak pukul 07.00 WIB. Dihadiri oleh Vice Minister of Ministry of Education (MOE) Thailand, Suwat Tantipat, President of EIS Program, Thailand Mr. Surapong Ngamsom, Director of Bureau Teachers Personal Development Office, OBEC, Dr. Chaowalit Phonakorn, masing masing sebagai pembicara. Dari Universitas Jember dihadiri Drs. Zulfikar, Ph.D sebagai pembicara dan selaku moderator adalah Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D dan Drs. Wachju Subhan, M.S.,Ph.D. Acara ini dihadiri 574 peserta, termasuk diantaranya peserta dari Thailand. Pada acara ini dibahas tentang kesiapan kurikulum Pendidikan baik dari Thailand ataupun Indonesia menjelang Era komunitas ASEAN pada tahun 2015. Tujuan Komunitas ini adalah mempercepat perkembangan ekonomi, politik, dan sosiobudaya di kawasan Asia Tenggara. Harapannya dengan target melalui integrasi tersebut, akan ada kolaborasi kerja sama dan kompetisi untuk menciptakan kemajuan ekonomi antar negara di Asia Tenggara Untuk itu bidang Pendidikan adalah hal yang penting dalam pembangunan negara dan peningkatan daya saing negara, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusianya (SDM). Peningkatan kualitas dari sistem pendidikan dan SDM nya terakselerasi melalui beberapa strategi, termasuk didalamnya perbaikan kurikulum pada segala tingkat pendidikan dan peningkatan SDM untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional, hal ini diutarakan oleh Mr. Suwat Tantipat. Pada Sesi I, pemakalah ke dua Drs. Zulfikar, Ph.D menyampaikan tentang perbandingan tingkat kebutuhan tenaga kerja yang menunjukkan kebutuhan tenaga kerja terampil semakin dibutuhkan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan semakin dibutuhkannya pembangunan di bidang pendidikan. Didalamnya dibutuhkan peningkatan kualitas SDM dan relevansinya sehingga akan menghasilkan daya saing baik di dalam hal pengetahuan, keterampilan untuk mengantisipasi kebutuhan akan datang. Pada Sessi tanya jawab diikuti sangat antusias oleh para peserta, yang sebagaian adalah mahasiswa Universitas Jember khususnya FKIP. Diantara pertanyaan yang ada sebagian besar ditujukan untuk Pembicara dari Thailand. Salahsatunya pertanyaan menarik adalah adanya peluang untuk kesempatan mengajar dari lulusan Indonesia di Sekolah-sekolah Thailand. Maka jawaban yang diberikan adalah peluang tersebut ada dimana pihak universitas harus menyiapkan mahasiswanya dan para mahasiswa harus meningkatkan kompetensinya. Dalam kesempatan tanya jawab disampakan juga oleh Mr. Suwat Tantipat bahwasanya mereka juga telah memiliki banyak hubungan tidak hanya dengan Universitas Jember tetapi juga universitas lain dan sekolah di Indonesia. Tapi, Universitas Jember merupakan satu-satunya institusi yang menindaklanjuti pertukaran siswa atau guru . Tentunya FKIP sebagai salah satu LPTK akan berperan sangat penting untuk menyiapkan tenaga didiknya sekaligus sebagai tempat tujuan dalam program ini.
Di sahkan
falah Rosyidah
di
04.53
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IKAN GIRU
Di sahkan
falah Rosyidah
di
04.49
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Senin, 14 Oktober 2013
Kumis kucing
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Spermatophyta Upadivisi:Angiospermae (tidak termasuk)udicots Kelas:Dicotyledonae (tidak termasuk) Asterids Ordo:Lamiales Famili:Lamiaceae Genus:Orthosiphon Spesies:O. aristatus Nama binomial Orthosiphon aristatus (Blume) Miq. Sejarah Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Ciri-ciri Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 meter.[2] Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.[2] Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya,[2] ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm. Kegunaan secara empiris Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai menanggulangi berbagai penyakit, Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis., reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah. Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri Pertumbuhan Iklim •1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun. •2) Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun. •3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang. Media Tanam 1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik. 2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing. Ketinggian Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl. Hama dan penyakit Hama Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanaman kumis kucing. Hama yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun. Penyakit Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif. Gulma Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya Pengendalian hama/penyakit secara organic Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun demikian apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah: Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
Di sahkan
falah Rosyidah
di
18.44
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Orang muda Terkaya Versi Majalah Forbes
Mark Zuckerberg Umur: 28 Kekayaan: $ 13,3 Milyar
Zuckerberg lahir tahun 1984 di White Plains. Tepatnya 14 Mei 1984 New York dari pasangan Karen, seorang psikiater, dan Edward Zuckerberg, seorang dokter gigi. Ia bersama tiga saudara perempuannya, Randi, Donna, dan Arielle, dibesarkan di Dobbs Ferry, New York. Zuckerberg dibesarkan sebagai seorang Yahudi dan menjalani bar mitzvah ketika menginjak usia 13 tahun, meski selama ini ia menetapkan dirinya sebagai seorang ateis. Siapa tidak mengenal Mark Zuckerberg? (yang hanya 8 hari lebih tua dari Moskovitz) CEO Media Sosial Facebook. Mark Zuckerberg adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet. Ia dikenal karena menciptakan situs jejaring sosial Facebook bersama temannya, yang dengan itu ia menjadi pejabat eksekutif dan presiden. Facebook didirikan sebagai perusahaan swasta pada tahun 2004 oleh Zuckerberg dan teman sekelasnya Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes ketika menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Pada tahun 2010, Zuckerberg terpilih sebagai Person of the Year versi majalah Time. Pada 2011, kekayaan pribadinya ditaksir mencapai $17,55 miliar. Dia merupakan role model untuk para kaum muda menuju sukses. Sejak memutuskan Facebook go public pada Mei 2012 kekayaan Zuckerber berfluktuasi sesuai dengan harga saham Facebook di bursa saham. Zuckerberg meluncurkan Facebook dari kamar asrama Harvard pada tanggal 4 Februari 2004. Sebuah inspirasi awal Facebook mungkin berasal dari Phillips Exeter Academy, sekolah tinggi swasta dimana Zuckerberg lulus tahun 2002. Ini mempublikasikan direktori mahasiswa sendiri, buku angkatan yang oleh siswa disebut sebagai "The Facebook". Direktori foto semacam itu merupakan bagian penting pengalaman sosial bagi kebanyakan siswa di sekolah swasta. Dengan hal tersebut, siswa dapat mendaftar berbagai hal seperti tahun angkatan, kedekatan mereka dengan teman-teman, dan nomor telepon mereka. Setelah kuliah, Facebook dimulai dari hanya sebagai "barang Harvard" sampai akhirnya Zuckerberg memutuskan untuk menyebarkan ke sekolah lain, mendaftar dengan bantuan dari teman sekamarnya Dustin Moskovitz. Mereka pertama kali dimulai dari Stanford, Dartmouth, Columbia, New York University, Cornell, Brown, dan Yale, dan kemudian di sekolah lain yang memiliki kontak sosial dengan Harvard University. Zuckerberg pindah ke Palo Alto, California, bersama Moskovitz dan beberapa teman. Mereka menyewa sebuah rumah kecil yang berfungsi sebagai kantor. Selama musim panas, Zuckerberg bertemu Peter Thiel yang menginvestasikan pada perusahaan. Mereka mendapat kantor pertama mereka di pertengahan tahun 2004. Menurut Zuckerberg, mereka berencana untuk kembali ke Harvard tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap di California. Mereka telah menolak tawaran oleh perusahaan besar yang akan membeli Facebook. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Zuckerberg menjelaskan alasannya: Ini bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat hanya bukan ide menarik bagi saya. Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired pada tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka." Sebelumnya, pada bulan April 2009, Zuckerberg meminta nasihat dari mantan CFO Netscape Peter Currie tentang strategi pembiayaan untuk Facebook. Pada tanggal 21 Juli 2010, Zuckerberg melaporkan bahwa perusahaan mencapai angka 500 juta pengguna. Ketika ditanya apakah bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dari iklan sebagai hasil dari pertumbuhan yang fenomenal, ia menjelaskan: Saya kira kami bisa ... Jika anda melihat berapa banyak halaman kami diambil untuk porsi iklan dibandingkan dengan rata-rata permintaan pencarian. Rata-rata bagi kita adalah sedikit kurang dari 10 persen dari halaman, dan rata-rata untuk pencarian adalah sekitar 20 persen yang diambil dengan iklan. Itu hal sederhana yang bisa kami lakukan. Tapi kami tidak seperti itu. Kami menghasilkan cukup uang. Benar, maksud saya, kita menjaga hal-hal berjalan, kita tumbuh pada tingkat yang kita inginkan.
Di sahkan
falah Rosyidah
di
18.36
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
HMPSP BIOLOGI LUMBA-LUMBA
Awal perkuliahan bulan Januari 2013 lalu pembelajaran di Program Studi Pendidikan Biologi dimulai dengan kuliah bersama. Kuliah bersama ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi â??Lumba-lumbaâ??, yang kemudian diberi tema Outstanding Persons. Pemateri untuk kuliah bersama tersebut antara lain Dr. Dwi Wahyuni M.Kes., Bevo Wahono S.Pd, M.Pd., dan Mochammad Iqbal, S.Pd, M.Pd. Kuliah bersama ini diadakan untuk memberikan motivasi awal kuliah bagi seluruh mahasiswa Pendidikan Biologi. Cerita-cerita membanggakan dari Ibu Dwi Wahyuni yang merupakan dosen berprestasi Universitas Jember 2013 mengenai segudang prestasinya di dunia penelitian dan dilanjutkan dengan pemaparan prestasi dua dosen muda, Bapak Iqbal dan Bapak Bevo, yang di usia mudanya telah mengemban amanat sebagai seorang dosen di sebuah universitas negeri, diharapkan mampu melecut semangat mahasiswa Pendidikan Biologi untuk terus berkarya dan menjadi mahasiswa berprestasi di bidangnya masing-masing. Pada akhir perkuliahan pun beberapa dosen memiliki ide untuk mengadakan kuliah umum (stadium general) untuk mengakhiri perkuliahan. Ide tersebut kemudian terwujud dengan bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Walaupun melalui musyawarah dan persiapan yang relatif singkat, acara kuliah umum tersebut dapat terlaksana dengan baik pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013, dengan pemateri Prof. Drs. Slamin, M.Com.Sc, Ph.D., dan Drs Slamet Hariyadi, M.Si. Tema yang diusung memanglah seputar PendidikanTeknologi dan Informasi, maka kehadiran pakar-pakar TI di lingkup sains dan matematika membuat acara kuliah umum tersebut terasa begitu bermakna. Prof. Slamin sendiri adalah seorang pakar TI yang telah teruji kualitas kemampuannya hingga yang semula hanya menjabat sebagai salah satu dosen di Program Studi Pendidikan Matematika, kini telah diangkat menjadi Ketua Program Studi Sistem Informatika. Tidak hanya itu, presasi beliau yang gemilang membuat beliau dipercaya untuk menjadi dosen pengajar di beberapa universitas ternama di luar negeri. Acara kuliah umum ini di adakan untuk memberikan wawasan tambahan tentang ICT (Information and Communications Technology) dihubungkan dengan kurikulum terbaru yang baru saja di terapkan di Indonesia yaitu kurikulum 2013. Diharapkan mahasiswa FKIP mampu menjadi lulusan yang dapat diandalkan di dunia pendidikan berbekal pengetahuan tentang ICT yang mendalam. Tidak sekedar pengetahuan ICT yang umum dimiliki masyarakat namun juga berbagai perkembangannya sehingga dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik dan pengajar dapat memberikan berbagai pembaharuan yang segar dan tentunya memberikan perkembangan ke arah yang jauh lebih baik untuk dunia pendidikan. Acara kuliah umum tersebut di awalai dengan opening ceremonial seperti acara resmi lain pada umumnya. Acara dibuka pada pukul 08.00. Setelah itu dilanjutkan dengan langsung memasuki materi yang pertama yang disampaikan oleh Bapak Slamet. Kurang lebih satu setengah jam materi pertama di sampaikan, dan kemudian di tutup oleh pembacaan kesimpulan oleh moderator. Setelah itu dilanjutkan materi yang kedua oleh Prof. Slamin. Kenyataan bahwa Prof. Slamin dan Bapak Slamet berkawan dekat membuat suasana kuliah umum tersebut terasa semakin hangat dan mencair. Mahasiswa yang hadir tampak sangat antusias mendengarkan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan kedua materi tersebut. Kuliah umum kali ini wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang sedang menempuh matakuliah PTI dengan dosen pengampu Drs. Slamet Hariyadi, M.Si., BevoWahono S.Pd, M.Pd., dan Mochammad Iqbal, S.Pd, M.Pd. Mahasiswa lain secara umum diperbolehkan mengikuti kuliah umum ini selama kuota ruangan masih mencukupi. Tepat pukul 12.30 materi kedua berakhir. Sebelum acara diakhiri dengan doa, terdapat sesi pemberian kenang-kenangan dari HMPS Biologi â??Lumba-Lumbaâ?? untuk kedua pemateri tersebut (islia)
Di sahkan
falah Rosyidah
di
18.28
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Prodi Biologi
Sabtu, 12 Oktober 2013
Kesehatan laut 'semakin memburuk'
Kesehatan ekosistem laut di dunia semakin memburuk bahkan lebih cepat dari yang diduga sebelumnya. Sebuah ulasan dari International Programme on the State of the Ocean (IPSO) memperingatkan bahwa lautan kini berhadapan dengan berbagai jenis ancaman. Lautan kian menghangat karena Klik perubahan iklim, menderita polusi, dan penangkapan ikan berlebih (overfishing). Selain itu, Klik sifat basa air laut juga kian terkikis karena terus menyerap karbondioksida. Laporan itu mengatakan: "Kita selalu memanfaatkan laut apa adanya. [Padahal] Laut telah melindungi kita dari dampak terburuk percepatan perubahan iklim dengan menyerap kelebihan karbondioksida dari atmosfer. "Sementara peningkatan suhu bumi mungkin mengalami perlambatan, laut terus menghangat. Untuk sebagian besar, bagaimanapun, masyarakat dan pembuat kebijakan gagal untuk mengenali - atau memilih untuk mengabaikan - parahnya situasi ini." Laporan ini juga mengatakan jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kepunahan massal yang pernah menimpa lautan di masa lalu. Terumbu karang, misalnya, kini hariu bertahan pada suhu laut yang lebih tinggi dan efek pengasaman. Sementara di lain sisi, dia juga dilemahkan oleh praktek-praktek buruk penangkapan ikan, polusi, endapan, dan ganggang beracun. Tindakan pencegahan IPSO, yang didanai oleh yayasan amal, mempublikasikan lima makalah berdasarkan lokakarya tahun 2011 dan 2012. Laporan tersebut menyerukan kepada para pemerintahan di dunia untuk menghentikan peningkatan CO2 pada 450ppm. Lebih tinggi dari itu, mereka mengatakan, akan menyebabkan pengasaman besar karena sebagian besar karbondioksida diserap ke laut. Mereka mendesak untuk dibuatnya manajemen perikanan yang lebih terfokus, dan penyusunan daftar prioritas untuk mengatasi pencemaran laut oleh bahan kimia. Mereka ingin pemerintah untuk menegosiasikan kesepakatan untuk perikanan yang berkelanjutan di lautan yang diawasi oleh sebuah lembaga pengawas global. Profesor Dan Laffoley dari IUCN mengatakan: "Apa yang tertulis dalam laporan terbaru ini jelas menunjukan bahwa: penundaan tindakan [pencegahan] akan meningkatkan biaya di masa depan dan menyebabkan kerugian yang lebih besar yang tidak bisa dibalikan lagi." "Laporan iklim PBB menegaskan bahwa laut tengah menanggung beban perubahan yang disebabkan oleh manusia. Temuan ini memberi kita alasan lebih untuk waspada -tetapi ini bisa juga digunakan untuk landasan rencana ke depan. Kita harus menggunakannya."
Di sahkan
falah Rosyidah
di
18.25
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Beranda
Sejarah 3 sosok patung Universitas Jember
Sejarah 3 sosok patung Universitas Jember Tahun 2010 di Universitas Jember tepatnya di Ujung dobleway atau depan kantor pusat ada penghuni baru, yaitu 3 Sosok Patung berdiri tegap. Patunng siapa saja itu? Tentu saja tokoh pendiri Universitas Jember. Sempat ada revisi mengenai patung ini yang berkaitan dengan sejarah. Berikut ini sejarah yang saya ambil dari tulisan di Diambil dari Jawa Pos, Radar Jember, Senin, 04 Mei 2009. Tak banyak orang tahu, salah satu yang punya peran penting dalam pendirian Universitas Jember (Unej) yang dulunya bernama Universitas Tawang Alun (Unita) adalah Alm R. Soedjarwo. Saat Unita dirintis, dia menjabat sebagai Bupati Jember sekaligus merangkap sebagai Ketua DPRD Swatantra. Inilah penuturan Ir Suhardjo Widodo MS, putra keempat R. Soedjarwo yang juga menjadi saksi mata sejarah pendirian perguruan tinggi negeri di Jember.Winardi Nawa Putra, Jember.• Dalam konteks pembangunan Kabupaten Jember, Unej mempunyai peranan sangat strategis. Kampus yang terletak di Tegal Boto ini telah menjadi magnet luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Jember. Telah banyak lulusan Unej yang menjadi pengusaha besar dan tokoh nasional. Unej telah melahirkan generasi bangsa yang punya kualitas andal dan diperhitungkan hingga ke kancah internasional. Jumlah mahasiswa Unej sekarang ini lebih dari 20 ribu mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Tentu ini merupakan potensi ekonomi yang luar biasa dalam meningkatkan perputaran uang yang masuk ke Jember. Keberadaan Unej sekaligus memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Banyak usaha kos-kosan dan berbagai aktivitas usaha di sekitar kampus yang bermunculan. Tidak dapat dipungkiri, Unej memberikan wajah tersendiri bagi kota Jember sebagai salah satu kota pendidikan terpandang di Jawa Timur, selain Surabaya dan Malang. Saat-saat rintisan pendirian perguruan tinggi di Jember, salah satu yang tahu banyak adalah Ir Suhardjo Widodo MS. Dia adalah putra keempat alm R. Soedjarwo, mantan bupati Jember yang juga salah satu perintis berdirinya Unej. Menurut Suhardjo, periode cikal bakal pendirian Universitas Jember mulai tahun 1957-1964. “Ini diawali dengan munculnya gagasan tentang pentingnya suatu universitas di kota Jember. Tokoh yang mempunyai gagasan tersebut adalah dr R. Achmad, R. Th. Soengedi, dan M. Soerachman,” ujarnya. Ketiga tokoh tersebut akhirnya berhasil mendirikan Yayasan Tawang Alun. Tujuan pokok yayasan tersebut adalah mendirikan Universitas swasta Tawang Alun (Unita). Pada waktu, Unita berdiri baru memiliki sebuah fakultas, yakni Fakultas Hukum. “Pada masa itu, Unita belum mempunyai gedung, masih menempati Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jember dan Sekolah Menengah Pertama Katolik Putra Jember,” kisahnya. Memasuki tahun 1959, ujar pria kelahiran 21 Mei 1949 ini, tuntutan kepada Unita untuk terus berkembang semakin besar. Maka, atas permintaan warga Unita, pada 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita. “Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo menjabat sebagai Bupati Jember dan merangkap sebagai Ketua DPRD Swatantra,” ujarnya. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Ini mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas. Atas kenyataan itu, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. “Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan sekolah-sekolah yang lain,” ujar bapak berputra dua ini. Dia ingat betul, saat itu dia masih duduk di bangku SMP. Dengan usaha tersebut, lanjut dia, R. Soedjarwo di kalangan masyarakat terkenal sebagai Bupati Botol Kosong. Beberapa sekolah yang sempat dibantu pembangunannya oleh YPKD antara lain, Gedung SGA yang sekarang ditempati MAN II, gedung SMA I, SMEA, SKP yang sekarang ditempati SMPN 11 Jember, STM yang sekarang menjadi SMPN X , PGA, dan SPPMA. “Serta tidak kurang 50 gedung Sekolah Rakyat (SD) termasuk gedung Asrama Putri di Jalan PB Sudirman yang dibantu,” ujarnya. Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. “Dana tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian,” tambahnya. Seiring perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku. “Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau transportasi darat,” ujarnya. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jembatan tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo, ” ujarnya. Nah, awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. “Sidang DPRD pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi,” ujarnya. Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar diakui sebagai Universitas Negeri. “Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof Mr Iwa Kusumasumantri,” ujarnya. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962. Untuk menyongsong rencana tersebut, ujar suami EM Evi ini, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14-24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof Dr Ir Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan ke Universitas Brawidjaya Malang berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas negeri secepatnya. “Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri Jember,” paparnya. “Sejak Unita menjadi Universitas Negeri R. Soedjarwo tidak aktif dalam mengembangkan Universitas Jember,” ujarnya. Menurut Suhardjo, dalam perkembangan Universitas Jember hingga maju pesat dan menjadi besar hingga berskala nasional tidak lepas dari peran dua Rektor terakhir yaitu Prof Dr Kabul Santoso MS dan Dr Ir T Sutikto MSc. Tahun ini Universitas Jember akan berdies natalis ke-45. Melihat perjalanan Universitas Jember hingga maju pesat seperti ini, tak salah jika dalam dies natalis tersebut ada suatu apresiasi yang memadai bagi founding fathers Universitas Jember yang telah bersusah payah membangun pendidikan di Jember.
Di sahkan
falah Rosyidah
di
18.04
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Universitas Jember
Senin, 09 September 2013
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FKIP merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pengembangan SAINTEKS, yang menghasilkan Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. FKIP adalah institusi menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas. Hal ini ditunjukkan akan besar nya permintaan tenaga pendidik dari lulusan FKIP. Ini berakibat semakin besarnya animo masyarakat terhadap FKIP. Visi dan Misi Visi FKIP adalah menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) unggul dalam pengembangan SAINTEKS, penghasil Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan. MISI FKIP : Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi. Melaksanakan penelitian yang mendukung peleksanaan pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan inovasi di bidang kependidikan. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung program bidang kependidikan. Mengembangkan sain, teknologi, dan seni yang mendukung pengembangan bidang kependidikan. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan stakeholders dan lembaga lain dalam dan luar negeri. Mengembangkan sistem pengelolaan fakultas yang akuntabel.
Di sahkan
falah Rosyidah
di
01.59
0
Co0umenttt
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
list guee
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Labels
- Beranda (7)
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (2)
- Prodi Biologi (2)
- Universitas Jember (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
Addieni Zulfa karimah
my website
About Me
- falah Rosyidah
- Nama q adalah Addieni Zulfa Karimah aq ingin mewujudkan semua impian q aq yakin dengan pertolongan Allah aq mampu mewujudkan impian q